Sabar Menanti Waktu Tuhan

18 April 2023

Bacaan Hari ini:
Mazmur 37:7-8 “Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya. Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.”


Kita mudah sekali kecewa saat kita tergesa-gesa, sedangkan Tuhan tidak. Dan memang, Tuhan tidak pernah terburu-buru!

Alkitab mengatakan bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. Salah satu hal yang paling percuma untuk dicoba ialah memaksa Tuhan untuk bekerja lebih cepat. Ketika kita mencoba bertindak sendiri dan membantu mempercepat pekerjaan Tuhan, sebenarnya kita sedang menciptakan masalah.

Amsal 19:2 mengatakan, “Tanpa pengetahuan kerajinan pun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah.”

Ketika Anda mendapatkan sebuah impian dari Tuhan dan memutuskan untuk mewujudkannya—tapi kemudian Tuhan menyuruh Anda menunggu di dalam ruang tunggu Tuhan—Anda mungkin mulai mencoba mencari cara untuk memenuhi impian sendiri, tanpa bantuan-Nya.

Namun Alkitab mengatakan bahwa untuk bisa yakin dan percaya pada waktu Tuhan: “Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya. Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan” 
(Mazmur 37:7-8).

Tidur bisa jadi salah satu tindakan iman. Bagaimana bisa? Sebab itu artinya Anda setia menunggu Tuhan.

Suatu ketika, perahu yang ditumpangi Yesus dan murid-murid-Nya terjebak di tengah badai dahsyat. Alkitab mengatakan perahu itu sudah dipenuhi dengan air dan mereka berada dalam bahaya besar. Sementara para murid panik dan kekakutan, pada waktu itu Yesus sedang tidur di atas tilam (kasur).

Para murid membangunkan Dia dan berkata, “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?” Sangat mudah kita bayangkan apabila Yesus menjawab, "Apakah menurut kalian, Allah akan membiarkan perahu ini tenggelam beserta-Ku di dalamnya?”

Tetapi sebaliknya, Yesus berbicara tentang perlunya memiliki iman yang lebih besar, dan kemudian menenangkan badai itu! Para murid cemas akan angin dan badai, dan Yesus menunjukkan kepada mereka bahwa Dia berkuasa atas angin ribut, ombak, dan badai apa pun yang akan mereka hadapi dalam kehidupan.

Ketika kita berada dalam badai kehidupan, kita biasanya mudah sekali takut dan khawatir, seperti para murid. Bila kita menjalani hidup seperti demikian, berarti kita tidak hidup dengan iman; kita berfokus pada angin ribut dan badai, dan bukan pada kuasa seraa kasih Yesus.

Yesus selalu menyertai Anda, oleh sebab itu, Anda harus selalu yakin dan percaya pada waktu-Nya. Khawatir hanya akan membuat Anda sengsara.

Renungkan hal ini:
- Mengapa tidur sering kali membuat kita merasa bersalah?
- Menurut Anda apa yang Tuhan coba ajarkan ketika Anda mengalami masa penundaan? Apa yang telah Anda pelajari tentang diri Anda dan Tuhan dalam masa penundaan yang telah Ia rancangkan?
- Apa satu hal yang bisa Anda ubah dalam jadwal atau harapan Anda sehingga Anda tidak tergoda untuk mencoba mendesak Tuhan dalam fase iman Anda ini?


    Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 3-5; Lukas 14:25-35


Jika saat ini Anda tengah mengalami penundaan dalam perjalanan menuju impian Anda, berhentilah khawatir dan mulailah berpegang pada pekerjaan Tuhan di dalam Anda dan melalui Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional