Enam Langkah Pengambilan Keputusan yang Bijak

15 April 2023

Bacaan Hari ini:
Amsal 28:26 “Siapa percaya kepada hatinya sendiri adalah orang bebal, tetapi siapa berlaku dengan bijak akan selamat.”


Dalam seri ini, kita mempelajari bagaimana Tuhan mengajarkan kita Enam Fase Iman—mimpi, keputusan, penundaan, kesulitan, jalan buntu, dan kemerdekaan—berulang-ulang kali terjadi di sepanjang hidup kita dengan tujuan menumbuhkan iman dan membina karakter kita.

Fase kedua yang Tuhan gunakan untuk menumbuhkan iman Anda ialah ketika Anda memutuskan untuk mengikuti mimpi yang Anda yakini adalah dari Tuhan atas Anda. Namun, mimpi Anda hanya akan jalan di tempat jika Anda belum melangkah dengan iman!

Allah memberi Musa mimpi untuk memimpin umat Israel keluar dari 400 tahun perbudakan—tetapi Musa sendiri harus mengambil keputusan untuk menghadapi Firaun.

Allah memberi Nuh mimpi untuk menyelamatkan dunia dari air bah—tetapi Nuh sendiri harus mengambil keputusan untuk membangun sebuah bahtera.

Allah memberi Abraham mimpi untuk membangun sebuah bangsa yang besar—tetapi Abraham sendiri harus memutuskan untuk meninggalkan segalanya dan pergi ke suatu tempat yang tidak ia kenal.

Sama seperti orang-orang di dalam Alkitab ini, Anda tidak akan pernah menyadari mimpi Tuhan atas hidup Anda hingga Anda sampai pada tahap pengambilan keputusan dan memilih untuk melangkah dengan iman.

Ada satu rencana yang sederhana dan dapat diterapkan dalam mengambil keputusan yang bijak, yang akan membuat Anda tetap pada jalur mengejar impian yang dari Tuhan atas hidup Anda.

1. Berdoa meminta bimbingan Tuhan.
Sebelum melakukan yang lain, gunakanlah sudut pandang Tuhan atas setiap masalah. “Siapa percaya kepada hatinya sendiri adalah orang bebal, tetapi siapa berlaku dengan bijak akan selamat” 
(Amsal 28:26).

2. Cari kebenarannya
Tidak ada kontradiksi antara iman dengan fakta. Gali kebenaran sebisa mungkin sebelum Anda memutuskan. Amsal 13:16 mengatakan, " Orang cerdik bertindak dengan pengetahuan, tetapi orang bebal membeberkan kebodohan.”

3. Minta saran
Bicaralah dengan seseorang yang pernah membuat keputusan serupa dan kepada seorang teman yang mengetahui segala kelemahan Anda.
“Karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang, dan kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak” 
(Amsal 24:6).

4. Perhitungkan risikonya
Setiap keputusan tentu memiliki label harga; itu bisa menyita waktu, uang, energi, reputasi atau bakat Anda. Amsal 20:25 mengatakan, “Suatu jerat bagi manusia ialah kalau ia tanpa berpikir mengatakan "Kudus", dan baru menimbang-nimbang sesudah bernazar.” Saat seseorang menekan Anda untuk membuat sebuah keputusan, tidak apa-apa untuk berkata, "Saya akan menghubungi Anda kembali." Lebih penting untuk membuat keputusan yang bijak daripada keputusan yang tergesa-gesa.

5. Bersiaplah menghadapi masalah.
Dengan iman, harapkanlah yang terbaik. Harapkan Tuhan bekerja dalam hidup Anda. Tetapi juga bersiaplah untuk masalah yang menjadi bagian dari setiap keputusan. Salomo berkata dalam Amsal 22:3, “Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka.”

6. Hadapi ketakutan Anda.
Perfeksionisme melumpuhkan potensi Anda. Tuhan selalu menggunakan orang-orang yang tidak sempurna dalam situasi yang tidak sempurna untuk melaksanakan kehendak-Nya. Pengkhotbah 11:4 mengatakan, “Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai.” Terlepas dari masalah, keraguan, atau ketakutan Anda, percayalah kepada Tuhan dan mulailah melangkah menuju ke arah impian Anda.

Renungkan hal ini:
- Apakah Anda ragu untuk meminta petunjuk dari Tuhan tentang keputusan besar? Mengapa atau mengapa tidak?
- Apa perbedaan antara melakukan lompatan iman dengan mengambil langkah alkitabiah untuk membuat keputusan yang bijak?
- Manakah dari enam langkah dalam renungan hari ini yang paling sulit buat Anda?


    Bacaan Alkitab Setahun :
1 Samuel 27-29; Lukas 13:1-22


Mintalah Tuhan untuk membantu Anda memercayai Dia dalam setiap langkah perjalanan iman Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional