19 April 2023
Bacaan Hari ini:
Galatia 6:9 go “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.”
Ketika Anda mengalami penundaan dalam hidup, janganlah berputus asa. Janganlah berhenti untuk percaya. Janganlah menyerah!
Bangsa Israel gagal melakukannya, dan akibatnya, itu menunda masuknya mereka ke Tanah Perjanjian.
Bilangan 14:2-4 mengatakan, “Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: "Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini! Mengapakah TUHAN membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?" Dan mereka berkata seorang kepada yang lain: "Baiklah kita mengangkat seorang pemimpin, lalu pulang ke Mesir."
Mereka menyerah pada impian mereka. Mereka telah dibebaskan setelah menjalani 400 tahun perbudakan, tetapi malah ingin kembali ke Mesir karena mereka harus menjalani masa penundaan.
Seperti orang Israel, beberapa orang lebih suka hidup dalam perbudakan daripada harus menghadapi ketakutan-ketakutan yang akan muncul dari kebebasan. Mereka tidak mau mendorong diri mereka dan mengatasi masalah yang ada di hadapan mereka. Mereka ingin menyerah saja. Mereka puas dengan kehidupan yang biasa-biasa saja.
Janganlah merasa puas dengan keterbatasan, sementara Anda bisa menerima yang lebih dari Tuhan buat hidup Anda! Jika itu berarti Anda harus melewati terowongan konflik sekalipun, jalanilah. Di tengah-tengah terowongan, tentunya sekeliling Anda akan gelap dan Anda ingin lari kembali ke cahaya di pintu masuk. Namun, Anda harus terus berjalan sampai Anda keluar di ujung lain terowongan, menuju cahaya kebebasan.
Alih-alih menyerah, tetaplah berpegang teguh dan berdoa.
Galatia 6:9 mengatakan, “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.”
Inilah hukum tabur tuai: Akan selalu ada waktu penundaan antara waktu menabur dan menuai. Anda menanam di satu musim, dan Anda akan menuai di musim berikutnya. Tuhan ingin melihat apakah Anda akan terus mengolah, menanam, dan menabur. Jika Dia melihat konsistensi dalam hidup Anda, maka panen akan tiba. Namun ketahuilah, waktu menuai tidak akan seketika datang. Sebab jika itu terjadi, tidak akan ada kesempatan bagi karakter Anda untuk bertumbuh atau iman Anda menjadi dewasa.
Lukas 18:1 memberi tahu bahwa kita harus “selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.”
Jika Anda selalu berdoa, Anda tidak akan menjadi putus asa. Sebaliknya, jika Anda tidak selalu berdoa, Anda akan menjadi putus asa. Anda akan menyerah dengan permasalahan yang sedang Anda hadapi—baik itu di tempat kerja atau di sekolah atau di keluarga Anda. Untuk bisa tetap bersemangat, Anda harus terus-menerus berdoa!
Apa yang Anda doakan selama fase penundaan dalam kehidupan? Berdoalah, “Tuhan, tolong aku untuk bertahan dan tidak menyerah.” Tuhan akan mendengar Anda, dan Dia akan membantu. Anda tidak sendirian, jadi Anda tidak boleh berputus asa saat mengalami penundaan.
Renungkan hal ini:
- Pelajaran apa yang telah Anda petik selama masa penundaan dalam hidup Anda? Bagaimana Anda bisa menerapkannya untuk mengejar impian Anda?
- Apa artinya “selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu?” Bagaimana mungkin kita dapat melakukannya?
- Bagaimana pengalaman Anda di masa lalu di mana Tuhan telah menunjukkan kepada Anda bahwa Dia setia? Ingatkan diri Anda tentang pengalaman itu ketika Anda mulai meragukan kesetiaan-Nya dalam masa penundaan Anda.
Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 6-8; Lukas 15:1-10
Anda punya dua pilihan dalam kehidupan: Selalu berdoa, atau menjadi putus asa.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional)