Tak Terbatas dan Melampaui Akal

RHK Minggu, 13 Maret 2022

Zakharia 12:1

Allah yang kita percaya dan sembah di dalam Tuhan Yesus Kristus saat ini, adalah Allah yang sama yang disembah dan diagungkan oleh bangsa Israel sejak zaman dahulu kala, termasuk di zaman nabi Zakharia. Dialah Allah, Pencipta, Pemelihara dan Penyelamat serta Sumber segala sumber kehidupan umat manusia.

Dialah Allah, Tuhan, yang amat sangat mahakuasa. Kekuasaannya sungguh sangat tidak terbatas, dan melampaui segala akal kepikiran manusia.

Hanya dengan berfirman, Dia menciptakan bumi dan meletakkan dasarnya yang paling bawah sekalipun. Dialah yang membentangkan langit dengan ukurannya yang mahadahsyat besarnya, dengan segala kekayaan dan potensi yang tiada mampu dihitung akal kepikiran manusia, isinnya.

Manusia tak sangguh menakar betapa dahsyat, heran dan luar biasanya kemahakuasaan Allah itu. Bahkan, manusia yang berusaha memikirkan keperkasaan-Nya itu, adalah buah karya agung Sang Mahakasih, Sang Mahapencipta.

Dialah yang menganugerahkan roh, jiwa, akal kepikiran kepada manusia, yang kemudian kita (manusia) gunakan untuk menganalisa dan mengukur kemahakuasaan-Nya yang tak terbatas itu. Sebaik, sehebat dan sepandai apapun juga manusia tak akan mampu menyelami betapa agung mulia, heran, dahsyat dan perkasa-Nya Allah kita, Sang Ilahi, Pemilik kehidupan kita. Dia amat sangat mahakuasa dan melampaui akal kepikiran manusia.

Demikian firman Tuhan hari ini.
"Ucapan ilahi. Firman TUHAN tentang Israel: Demikianlah firman TUHAN yang membentangkan langit dan yang meletakkan dasar bumi dan yang menciptakan roh dalam diri manusia:" (ay 1)

Peristiwa ketika nabi Zakharia menyampaikan firman Tuhan ini, terjadi pada sekitar tahun 520-518 SM. Artinya, bangsa Israel baru saja pulang dari pembuangan dan sedang giat-giatnya membangun Bait Allah, dan dalam tekad yang kuat hidup dalam pertobatan dan kesetiaan kepada Allah, hingga meratap sebagai tanda pertobatan yang sungguh.

Dalam situasi, itu Allah menghendaki agar umat-Nya betul-betul bertobat bahkan meratapi kehidupannya dan berbalik kepada Allah. Sebab dengan demikian, mereka akan menerima kasih karunia keselamatan, kemenangan, hidup penuh berkat dan berkelimpahan.

Allah menjamin bahwa jika ada peperangan, Allahlah yang akan berperang ganti mereka. Allah membela mereka dengan kekuatan tangan-Nya yang tak terhingga. Bahkan Dia akan membuat para tentara lawan terserak-serak hingga jadi gila. Membuat mata mereka hingga kuda mereka jadi buta.

Pendeknya, kedahsyatan kuasa kasih Allah akan melingkupi dan melindungi umat-Nya serta memenangkan mereka dari segala serangan musuh dan membuat mereka hidup berkemenangan dan berkelimpahan di antara segenap suku bangsa. Asal, mereka harus meratapi segala perbuatan jahat mereka dan hidup dalam pertobatan di hadapan-Nya.

Jadi, orang Isrqel harus hidup dalam pertobatan, baik dan benar di hadapan Tuhan, agar mereka menikmati keajaiban kuasa, kasih karunia Allah yang tak terbatas itu.

Itu juga akan tetjadi dalam kehidupan kita sebagai umat "Israel masa kini." Dia Allah di dalam Tuhan Yesus, tidak berubah. Kasih dan janji-Nya tetap kekal selamanya. Dia amat sangat mahakuasa, tapi Dia juga tetap amat sangat mahakasih.

Jika kita hidup dalam pertobatan di hadapan-Nya dan terus setia dan taat pada-Nya, maka tak ada yang perlu kita takutkan dan kuatirkan dalam dunia ini. Hiduplah baik dan benar di hadapan-Nya. Nantikanlah kuasa kasih karunia melimpah yang tiada terbatas serta melampaui akal, pasti dianugerahkan-Nya bagi kita, tepat dan indah pada waktunya. Amin

 Doa: Tuhan Yesus, ajarlah kami selalu hidup dalam pertobatan, setia dan taat pada-Mu, serta pakailah kami jadi berkat kepada semua orang. Amin