RHK Minggu, 27 Februari 2022
1 Korintus 1:10
Perbedaan sikap, pilihan dan selera masyarakat dan jemaat di Korintus, sudah meresahkan. Mengapa? Karena hal itu sudah mengarah pada perpecahan dan perselisihan di tengah jemaat mula-mula. Hal itu didengar rasul Paulus dari keluarga Kloe, sehingga ia mengingatkan jemaat agar tidak terpecah-pecah apalagi sampai menuju pada perselisihan dan permusuhan.
Perpecahan terjadi terutama disebabkan karena setiap jemaat masing-masing memiliki idola, terkait dengan pemberitaan Injil yang dilakukan di jemaat atau wilayah Korintus.
Yakni terkait dengan pilihan, minat dan selera mereka kepada para hamba Tuhan yang memberitakan Injil, sehingga menimbulkan setidaknya ada 4 kelompok atau faksi dalam jemaat. Yakni "faksi" Paulus, Apolos, Kefas dan Yesus Kristus. Hal itu terjadi karena masing-masing jemaat mengidolakan para hamba Tuhan yang berbeda sehingga terbentuklah kelompok itu dan menimbulkan kesombongan rohani dengan menganggap kelompoknya masing-masinglah yang paling benar.
Paulus menegaskan agar jemaat jangan terjebak pada hal yang sia-sia, yakni perpecahan. Tapi dia minta agar semua jemaat tidak terjebak pada pola pikir yang salah. Sebaliknya harus seia sekata dan sehati sepikir dalam membangun jemaat mula-mula di Korintus.
Demikian firman Tuhan hari ini.
"Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir." (ay 10)
Seia sekata, sehati sepikir haruslah menjadi satu paket perbuatan atau tindakan jemaat dalam kehidupan bersama. Sebab kalau tidak, hal itu akan menimbulkan masalah yang lebih parah di antara mereka.
Paulus menasihati jemaat agar lebih fokus kepada Yang Empunya pelayanan dan kehidupan, yakni Tuhan Yesus Kristus. Bukan kepada para hamba--Nya itu. Sebab para hamba Tuhan itu hanya alat Tuhan saja. Jadi yang utama adalah Tuhan. Karena itu jemaat harus mengabaikan segala perbedaan itu dengan hidup seia sekata serta sehati sepikir dalam segala hal Sehingga mereka boleh hidup rukun dan damai. Sebab dengan hidup rukun dan damai, "ke sanalah akan diperintahkan berkat Tuhan mengalir dan melimpah seperti air."
Jadi jemaat dinasihati agar memilih hidup memandang kepada Kristus, bukan kepada manusia. Kristuslah yang harus menjadi dasar dari segala sesuatu yang kita kerjakan. Sebab, pelayanan kita bersumber dan tertuju kepada Dia saja.
Demi Kristus, jemaat harus erat bersatu. Kita semua harus seia sekata dan sehati sepikir. Sehubungan dengan itu, dibutuhkan solidaritas dan kerendahan hati dari setiap jemaat dalam hidup bersama dan bersama-sama hidup dalam persekutuannya.
Jemaat harus kompak dan solid. Buang semua egoisme dan idola manusia. Sebab idola dan kebanggaan kita hanya satu yakni Tuhan Yesus. Karena itu, Demi Kristus yang kita layani atau yang menjadi pusat pelayanan dan penginjilan kita, hendaklah kita hidup seia sekata, erat bersatu dan sehati sepikir sebagai satu keluarga Allah.
Untuk hidup bersama dan untuk membangun jemaat, dibutuhkan soliditas. Soliditas hanya dapat diperoleh jika kita membuka ambang batas toleransi keegoisan kita. Kita harus mereduksi bahkan menghilangkan keegoisan kita akan pilihan idola manusia. Jangan idolakan manusia, tapi idolakan dan junjung tinggilah Sang Kebenaran Allah.
Apalagi dalam kehidupan kita di zaman now. Semua keluarga dan jemaat Kristus, jangan menjadi "sombong rohani" dan lebih membenarkan kelompoknya dan cenderung menyalahkan dan menjelekkan kelompok atau orang lain. Jauhkan semuanya itu.
Sebaliknya, semua hamba Tuhan yang adalah kita semua sebagai keluarga dan umat Kristen di zaman now, harus lebih fokus, terarah dan tertuju kepada Sang Kebenaran, Junjangan yang yang mulia dan amat sangat maha tinggi.
Itulah kiranya yang harus terjadi dalam kehidupan kita. Hendaklah kita terus mempertahankan cara hidup berjemaat yang dimulai dari keluarga, dengan selalu seia sekata, erat bersatu dan sehati sepikir dalam Tuhan di setiap aspek kehidupan kita. Sehingga berkat Tuhan terus mengalir bagi kita, dan kita lanjutkan itu kepada banyak orang untuk kemuliaan nama Tuhan Yesus. Amin
Doa: Tuhan Yesus, ajarlah kami hidup fokus memuliakan nama-Mu dan selalu seia sekata, erat bersatu dan sehati sepikir dalam pelayanan kami bersama jemaat. Amin