Perbedaan Yes, Perselisihan No

RHK Senin, 28 Februari 2022

1 Korintus 1:11

Ketika ada dua orang bertemu atau dipertemukan, pasti ada perbedaan. Bahkan terhadap dua kembar identik seidentik apapun juga, tetap ada perbedaan. Apalagi ketika berkumpul orang dalam jumlah yang lebih besar. Maka semakin besar dan banyaklah perbedaan yang akan muncul. Bahkan ada ungkapan mengatakan, "ketika ada 10 orang berkumpul, maka akan terdapat 11 pendapat berbeda yang akan muncul di antara mereka."

Hal tersebut membuktikan bahwa perbedaan itu adalah "kodrat" manusia sosial. Artinya bahwa sebagai makhluk sosial, manusia dilengkapi dengan perbedaan sebagai pelengkap dan pengikat mereka. Karena perbedaan sesungguhnya adalah anugerah Tuhan bagi manusia untuk hidup saling melengkapi antara satu dengan yang lain.

Dengan demikian, perbedaan merupakan kebutuhan hidup bagi manusia. Karena dengan perbedaan itu, kita hidup saling melengkapi dan melengkapi hidup kita masing-masing. Sebab kekurangan seseorang akan silengkapi oleh kelebihan seseorang, demikian sebaliknya. Jadi perbedaan, merupakan pengikat yang mempersatukan perbedaan di antara setiap orang.

Sehingga, perbedaan bukan untuk dipertentangkan, tapi untuk saling melengkapi. Sebab ketika perbedaan dipertentangkan, maka akan muncul perselisihan yang menuju pada permusuhan yang mengakibatkan kehancuran bersama. Itu namanya "bunuh diri bersama." Jadi, perbedaan itu yes, dan perselisihan itu no.

Itulah yang diperingatkan rasul Paulus kepada jemaat di Korintus. Dia mengatakan bahwa perbedaan bukanlah permusuhan. Tapi perbedaan adalah kekayaan sebagai anugerah Tuhan untuk kita pakai saling memperlengkapi diri dalam kebersamaan, sehingga kita sebagai jemaat bisa tumbuh bersama dan bersama tumbuh ke arah yang lebih baik sesuai dengan firman Tuhan. Maka jauhilah perselisihan, eratkanlah persaudaraan, kebersamaan dan kekeluargaan dalam hidup bersama.

Demikian fitman Tuhan hati ini.
"Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloë tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu." (ay 11)

Paulus mengingatkan hal itu kepada jemaat Korintus. Karena dia mendengar langsung dari keluarga Kloë bahwa telah terjadi perpecahan di kalangan jemaat Tuhan. Sehingga Paulus menyurati jemaat Korintus agar mereka menjauhi perselisihan.

Keluarga Kloë bukanlah provokator. Juga bukan penyebar hoaks. Karena mereka menyampaikan yang sebenarnya dan bermaksud agar dengan penyampaian hal itu, Paulus menjadi tahu dan mau melakukan sesuatu agar jemaat tidak hidup dalam kegelisahan, tapi dalam damai dan sukacita dalam Tuhan.

Sahabat Kristus, perselisihan dan  perpecahan, hanya akan membawa kita pada permusuhan yang akan melahirkan kehancuran dan menumbuhkembangkan benih-benih kebencian dalam gerak langkah hidup manusia. Karena itu, sebagai keluarga dan jemaat Kristen kita harus senantiasa waspada.

Kita harus memiliki hikmat dari Tuhan untuk tahu memilah dan memilih, mana yang baik dan benar untuk kita lakukan. Yakni bahwa kita harus menghormati perbedaan dan menjadikannya sebagai kekayaan untuk melengkapi kebersamaan hidup kita berjemaat, bahkan berbangsa dan bernegara, yang tentunya kita mulai dari rumah atau keluarga kita  sendiri.

Jangan mempertentangkan perbedaan, sebab akan menghasilkan perselisihan, perpecahan dan pertengkaran. Hal itu akan membuat hidup kita tidak tenteram. Sebaliknya, terimalah perbedaan sebagai anugerah Tuhan bagi kita untuk hidup saling melengkapi dalam sukacita, bukan dengan sungut-sungut. 

Maka marilah kita jauhi perselisihan dan perpecahan, tapi kita bangun kebersamaan dalam hidup yang saling melengkapi. Sehingga damai dan sukacita iman senantiasa meliputi kehidupan kita bersama keluarga, jemaat, masyarakat bangsa dan negara. Dengan demikian nama Tuhan dipuji dan dimuliakan. Amin

 Doa: Tuhan Yesus, pakailah hidup kami sebagai hamba-Mu yang setia dan menjauhi perselisihan dan perpecahan. Biarlah kami terus jadi teladan dan berkat bagi semua orang. Amin