Kisah Para Rasul 4:24
Kredo, berasal dari bahasa Latin, Credo, yang artinya, "aku percaya," atau yang lebih dipahami lagi sebagai pengakuan iman kepada Tuhan. Sedangkan Credo In Unum Deum, artinya adalah, "saya percaya hanya pada satu Tuhan. Isi atau inti pemahamannya adalah pengakuan iman jemaat akan keberadaan Yesus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juruselamat dunia. Keselamatan, hanya ada di dalam Dia.
Jadi, Credo in Unum Deum adalah pernyataan atau pengkuan iman dan kepercayaan jemaat yang sungguh akan kekuasaan Kristus yang Tunggal atas seluruh ciptaan-Nya. Dialah satu-satunya pencipta dan pemimpin umat. Inilah kredo jemaat.
Ketika rasul Petrus dan rasul Yohanes lolos dari pengadilan Mahkama Agama oleh imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua Yahudi, mereka segera berkumpul dengan sejumlah orang percaya. Antara lain Maria ibu Yesus dan sejumlah orang dan umat lainnya. Apalagi jumlah pengikut Yesus bertambah berlipat kali ganda, 3000 selanjutnya bertambah lagi 5000. Itupun yang dihitung hanya laki-laki dewasa saja. Belum termasuk perempuan, remaja dan, orangtua dan anak-anak.
Rasul Petrus menceritakan semua ancaman dan niat jahat para tua-tua agama kepada mereka. Maka hal itu membuat mereka serentak dan spontan berseru kepada Tuhan. Di sinilah mereka mengungkapkan kredo mereka kepada Tuhan secara bersama. Bahwa Tuhan adalah Allah satu-satunya yang menciptakan langit, bumi laut dan segala isinya, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan.
Demikian firman Tuhan hari ini.
"Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya: "Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya." (ay 24)
Pengakuan iman itu adalah kata kunci bagi mereka menghadapi persoalan sepelik dan seberat apapun. Sebab itu adalah kekuatan bagi mereka dan bagi seluruh umat yang percaya kepada Kristus Yesus, Tuhan dan Juruselamat kita.
Yang menarik adalah, pengakuan iman itu diucapkan atau dinyatakan secara spontan sebagai reaksi atas cerita dari rasul Petrus dan Yohanes, dan dilakukan secara bersamaan atau berjemaat. Hal ini menunjukkan tentang semangat dan kekompakkan sebagai satu tim kerja anak Allah (sesama orang beriman), meski tidak melembaga secara resmi.
Tapi demikianlah yang terjadi dalam kehidupan jemaat mula-mula. Segala sesuatu mereka lakukan secara bersama atau berjemaat. Karena ketika itu, milik seseorang dijadikan sebagai milik bersama.
Sebagai umat Tuhan di zaman now, hendaklah kita hidup kompak dan dalam kebersamaan serta kekeluargaan yang kuat. Kita harus sama saling menguatkan sebagai jemaat dan terus hidup berkenan kepada Tuhan serta menyatakan iman secara berjemaat dalam perkataan, sikap dan prilaku hidup kita setiap hari. Sebab dengan demikian, kita telah menyenangkan hati-Nya, dan pasti Dia menyertai dan memberkati kita dan keluarga selalu dalam segala hal. Amin
Doa: Tuhan Yesus, Yesus ajarlah kami selalu menyatakan iman kami kepada-Mu dalam kata-kata dan perbuatan agar nama Tuhan selalu dimuliakan. Amin