2 Korintus 11:16-21
Rasul-rasul palsu dan iblis yang menyamar sebagai malaikat terang, orientasi hidupnya sangat jauh berbeda dengan rasul Paulus. Mereka sangat duniawi sentris. Mereka memegahkan diri dalam hal-hal duniawi, dengan kehidupan materi dan kesenangan jasmani.
Pengajaran mereka sesat. Mengapa? Karena mereka mengajarkan tentang hal-hal yang di luar firman Tuhan. Mereka mengajarkan tentang kesenangan duniawi, yang bertentangan dengan Paulus. Paulus dalam pengajarannya sangat keras menentang cara hidup dan pengajaran rasul-rasul Palsu itu yang menyimpang dari firman Tuhan.
Makanya ketika Paulus tidak mengambil tunjangan dari jemaat Korintus, hal itu mereka anggap sebagai kebodohan. Juga mereka bermegah dalam kesenangan semu. Karena mereka lebih mentingkan hal yang menguntungkan dan menyenangkan dirinya dan juga jemaat. Karena itu, jemaat mulai terprovokasi oleh prilaku hidup mereka yang menyimpang itu
Bagi Paulus, mengejar kesenangan duniawi dengan segala kehormatannya, sebuah kebodohan. Tapi kalau karena itu juga mereka anggap Paulus bodoh, dia mengatakan tidak juga. Sebab dia seorang Yahudi terpelajar dan sudah hidup di "zona nyaman."
Tetapi, ketika dia telah dijamah oleh Kristus dalam perjalanan menuju ke Damsyik, barulah dia mengerti bahwa semua yang dia kejar di dunia adalah kebodohan. Itulah sebabnya dia mengatakan bahwa jika dia juga mau hidup dalam kebodohan itu tanpa memerhatikan firman Tuhan, dia lebih lagi.
Demikian firman Tuhan hari ini.
Kuulangi lagi: jangan hendaknya ada orang yang menganggap aku bodoh. Dan jika kamu juga menganggap demikian, terimalah aku sebagai orang bodoh supaya aku pun boleh bermegah sedikit.
Apa yang aku katakan, aku mengatakannya bukan sebagai seorang yang berkata menurut firman Tuhan, melainkan sebagai seorang bodoh yang berkeyakinan, bahwa ia boleh bermegah.
Karena banyak orang yang bermegah secara duniawi, aku mau bermegah juga." (ay 16-18)
Kalau hanya berpikir untuk dirinya sendiri dan mengejar kehormatan dan kesenangan dunia, Paulus sudah mendapatkannya. Dia benar-benar berada di zona nyaman, dengan kapasitasnya sebagai ahli Taurat. Dia seorang terpelajar dengan gurunya yang sangat terkenal yakni Gamaliel. Dia telah mendapatkan segalanya sebagai manusia duniawi.
Tapi setelah dia mengenal Kristus, barulah dia sadar bahwa semua yang dia lakukan itu adalah sia-sia. Kemegahannya itu adalah kemegahan yang semu dan bodoh. Karena itu hanya akan kita dapatkan di dunia saja. Dan itulah yang akan menghambat kita mendapatkan kehidipan kekal bersama Kristus.
Inilah yang dia tentang dan tengking dari rasul-rasul palsu yang adalah iblis yang menyamar sebagai malaikat terang. Pengajaran mereka telah memengaruhi jemaat. Makanya Paulus menegaskan bahwa itu adalah kebodohan. Jauhilah kebodohan itu. Jangan bermegah dalam kebodohan.
Sahabat Kristus, kebutuhan akan materi dunia sering membuat kita terjebak hidup dalam kebodohan. Kita lebih suka mencari harta dunia, kehormatan dunia dan kesenangan sesaat yang sifatnya instan. Terkadang kita jatuh dalam kebodohan karena mengubah orientasi pelayanan kita lebih mementingkan atau mengejar materi, jabatan dan kehormatan serta kesenangan dunia lainnya. Jangan bodoh. Hiduplah dalam kebenaran Kristus.
Jangan demi jabatan, kita gadaikan iman kita. Jangan demi materi, kita melupakan Tuhan. Jangan sesat. Hiduplah di jalan Tuhan sesuai firman-Nya. Karena dengan demikian kita akan mendapat belai kasih-Nya dan diberkati-Nya secara heran, dahsyat dan luar biasa.
Demikianlah sebagai keluarga dan umat Kristen, hendaklah kita menjaga kekudusan hidup. Pakailah hidup kita sepenuhnya untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan. Amin
Doa: Tuhan Yesus, jauhkan kebodohan dalam hidup kami. Biarlah kami konsisten hidup dalam kebenaran firman-Mu, sehingga nama Tuhan senantiasa dipuji dan dimuliakan. Amin