Iblis Mengaku Malaikat Terang

2 Korintus 11:12-15

Gebrakan pelayanan dan penginjilan rasul Paulus memang cukup menggemparkan masyarakat dan menggentarkan kelompok orang-orang yang tidak menyukainya. Termasuk tidak suka mendengar Injil Kristus. Karena itu, berbagai daya upaya mereka lakukan untuk menekan dan menghambat pelayanannya. Mereka cenderung menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan bahkan menghadang Paulus. Bila perlu membunuhnya.

Namun usaha mereka selalu gagal, karena hikmat dan kekuatan dari Tuhan Yesus selalu menaungi Paulus. Di sisi lain, Paulus tidak pernah menyerah kepada mereka. Dia menentang dengan keras tanpa takut dan gentar. Termasuk kepada mereka yang sudah merasuki jemaat di Korintus dengan kejahatannya.

Taktik infiltrasi (penyusupan) untuk merusak nama Paulus dari dalam, mereka lakukan. Caranya mereka mengangkat dirinya sendiri sebagai rasul untuk menandingi bahkan meredam pengaruh Paulus. Mereka bersusah payah mencari kesempatan untuk menjerat Paulus dengan tuduhan palsu dan fitnah keji.

Bahkan mereka bertindak laksana malaikat terang. Padahal tidak. Paulus langsung menuding dan menengking mereka sebagai iblis yang menyamar sebagai malaikat terang. 

Mereka hanya manis di bibir, tapi dalam hati penuh dengan akal bulus dan tipu muslihat yang tujuannya hanya untuk menggagalkan pelayanan Paulus.

Paulus mengatakan bahwa hal itu tidak perlu diherankan. Karena iblis dengan segala tipu dayanya siap melakukan apa saja untuk mempedaya umat Allah. Termasuk menjelma atau menyamar sebagai malaikat terang.

Demikian firman Tuhan hari ini.
Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus.
Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang.
Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka." (ay 12-15)

"Bagai Musang berbulu domba," adalah sebutan yang pantas bagi para penipu berkedok pelayanan itu. Pelayanan mereka jadikan sebagai obyek atau target untuk mewujudkan ambisi dan kerakusannya serta keserakahan yang menguasai hati dan pikirannya. Maka mereka selalu menghalalkan segala cara. Termasuk mau menjadi pelayan Tuhan, meski dengan maksud palsu karena hanya kedok saja.

Merekalah penipu berkedok dermawan. Pura-pura baik, padahal sementara menebarkan perangkap dan jerat untuk memanfaatkan dan menghancurkan jemaat sebagai perbuatan iblis mereka.

Paulus menentang mereka dengan tegas dan keras. Tak ada kompromi dengan orang jahat yang sudah dikuasai iblis seperti itu. Pelayan palsu seperti itu, kata Paulus harus dicegah agar tidak menjadi batu sandungan, duri dalam daging dan sumber kekacauan dalam jemaat

Sahabat Kristus, Paulus ingin agar pelayan-pelayan yang melayani Tuhan, memiliki hati dan motivasi yang murni dan tulus. Harus benar-benar memberi diri untuk menjadi hamba Kristus. Bukan hamba uang, hamba jabatan, hamba kehormatan serta hamba duniawi yang hidup hedonis dan materialis.

Sebagai keluarga dan jemaat Tuhan, marilah kita memeriksa kemurnian hati dan motivasi diri kita melayani Tuhan. Tuluskah? Atau bulus? Sucikah? Atau "ruci?" (curang). Atau justeru kita telah memanfaatkan jabatan pelayanan kita untuk keuntungan diri sendiri, keluarga dan kelompok kita.

Mari kita jawab sendiri pada diri kita. Tidak perlu menuding orang lain. Sebab firman Tuhan pertama-tama digunakan untuk mengoreksi diri kita sendiri sebagai pelayan Tuhan. Bukan dijadikan senjata menyerang orang lain demi kepentingan diri kita.

Jadilah pelayan dan hamba Tuhan yang tulus dan murni hatinya, serta kudus sikap dan prilaku hidupnya. Jangan jadi batu sandungan dalam pelayanan. Tapi biarlah kita meneladani Paulus yang menjaga kekudusan dan kemurnian pelayanannya dan menolak yang jahat, termasuk menolak pementingan siri sendiri.

Utamakanlah Kristus dalam segala hal. Arahkanlah pelayanan kita hanya untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan Yesus dalam segala halm. Amin

Doa: Tuhan Yesus, pakailah kami sebagai hamba-Mu yang setia dan mau melayani Engkau dengan setulus hati, serta menjauhi yang jahat. Amin