Beritakanlah Injil Kristus

RHK Sabtu, 5 Maret 2022

1 Korintus 1:17

Rasul Paulus hanya membaptis sedikit orang saja. Antara lain Krispus, Gayus dan Stefanus. Tidak sebanyak yang lain, seperti Kefas atau Petrus yang dalam pelayanannya mula-mula sudah mbaptis 3000 orang sekaligus.

Mengapa? Karena Paulus dipanggil, diangkat dan ditetapkan oleh Tuhan Yesus  sebagai pemberita Injil. Bukan untuk membaptis orang-orang yang sudah terpilih dan dipilih Allah untuk menjadi penginjil. Bahkan secara spesifik berdasarkan Konsili pertama yang dipimpin Petrus dan Yakobus, ditetapkan bahwa Paulus diutus untuk melayani orang-orang bukan Yahudi atau Israel.

Dengan demikian, Paulus pun memberitakan Injil tanpa henti dan tak kenal lelah kepada segala suku banya non Yahudi, sehingga membuat semakin banyak orang menjadi percaya dan meyakini Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dunia.

Karena penugasan itulah sehingga Paulus harus menyeberang lautan, melintasi badai dan mengarungi samudera, demi Injil. Pendeknya dia memberitakan Injil ke seluruh dunia. 

Tak terkecuali di Kota Korintus yang menjadi bagian firman Tuhan hari ini. Kristus mengutus Paulus bukan membaptis, tapi memberitakan Injil Kristus, bukan dengan hikmat dunia, agar salib Kristus tidak sia-sia bagi manusia. Karena itu dia terus berusaha menyampaikan firman Tuhan kepada siapapaun, di manapun dan kapapun. Baik atau pun tidak baik keadaannya, dia harus menyampaikan kebenaran firman Tuhan.

Paulus memberitakan Injil tanpa henti dan tak kenal lelah. Bagi dia, Injil adalah kehidupannya. Dia tidak bisa hidup tanpa Injil. Sebab Injil sudah mendaradaging dalam hidupnya. Sebab dia sadar dia di utus san dipakai Kristus untuk memberitakan Injil, bukan membaptis.

Demikian firman Tuhan hari ini.
"Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil; dan itu pun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia." (ay 17)

Paulus layak jadi contoh dan teladan dalam memberitakan Injil Kristus. Dia melakukan apa saja, di mana saja untuk menyebarkan Injil. Bahkan siap berkorban jiwa dan raganya untuk Kristus, tanpa takut mati. Sebab bagi dia, hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. 

Maka dia pun memberitakan Injil dalam segala situasi. Baik atau tidak baik keadaannya, dia tetap melayani Tuhan menyebarkan Injil kepada siapapun juga. Bahkan kepada seluruh penduduk bumi. Karena Injil itu diberitakan untuk keselamatan dunia ini.

Itulah juga yang dinasihatkan dan diingatkan Paulus dalam suratnya kepada anak rohaninya, Timotius. Dalam Timotius 4:2 difirmankan. "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran."*

Sahabat Kristus, sebagai pemberita Injil di zaman now, kita semua dituntut untuk melayani Kristus pebih sungguh lagi. Apapun tugas pelayanan dan kehambaan yang Tuhan taru dalam diri kita, baik dipilih maupun diangkat, itu sama. Hal penting yang harus kita tahubdan miliki adalah siap sedia melayani Tuhan dan memberitakan Injil tanpa kenal lelah dan tiada henti dalam segala situasi dan kondisi. Kita harus hidup menjadi berkat bagi sesama.

Beritakanlah Injil Kebenaran Allah, dalam bentuk apapun. Kalau tidak di mimbar, maka kewajiban kita adalah menginjil dalam keteladanan. Yakni memperkenalkan kasih, kuasa dan karunia baik Allah  bagi kita kepada semua orangvdalam pikiran, perkataan dan perbuatan

Dengan demikian, kita telah hidup memuliakan Dia. Kita telah memberitakan Injil. Sebab menginjil tidak hanya di atas mimbar tetapi uang terutama dan pertama adalah dalam sikap dan prilaku kita sehari-hari. Dengan demikian, hidup kita adalah Injil karena Injil sudah menjadi gaya hidup kita. Maka kita bersama keluarga pasti Tuhan sertai dan berkati. Amin

 Doa: Tuhan Yesus, mampukan kami memberitakan Injil-Mu dalam segala situasi dan kondisi serta kepada siapapun. Biarlah Tuhan terus pakai kami sebagai hamba-Mu yang setia. Amin