RHK Sabtu, 19 Februari 2021
2 Korintus 11:30-33
Bagi rasul Paulus, hidupnya selalu terarah untuk Kristus. Apapun yang dia lakukan, kerjakan dan usahakan, semuanya untuk Tuhan Yesus. Hidupnya hanya untuk menyenangkan hati Tuhan. Pelayanan dan penginjilannya dilakukannya sebagai wujud ketaatan dan kepatuhan kepada Kristus yang telah menjamah dan memakai dia sebagai alat-Nya.
Apa yang dia megahkan dulu dianggapnya sebagai kebodohon dan kelemahan, meski dunia menganggap sebaliknya. Meski dia lemah dalam segala keberadaannya, terutama dalam penderitaannya, namun dia tetap bermegah. Karena dia yakin Tuhan Yesus pasti menolong dia. Sehingga kemegahan yang dia maksudkan adalah karena Tuhan yang melengkapi segala kelemahannya.
Paulus selalu menyatakan kebenaran Kristus dan tidak berdusta. Dia yakin, bahwa Allah dalam Tuhan Yesus tetap maha baik dan maha adil. Apapun tipu daya manusia kepadanya, dia yakin Tuhan akan menolong dia dari kelemahannya itu. Sebab Tuhanlah satu-satunya penolong dan penyelamat kehidupan dia dan dunia.
Karena itu, ketika wali negeri raja Aretas memerintahkan para pengawal mengepung Damsyik dan menangkap Paulus, Tuhan meloloskannya secara ajaib dengan diturunknnya dia lewat keranjang ke tembok luar kita. Maka aman dan selamatlah Paulus karena Tuhan.
Demikian firman Tuhan hari ini.
"Allah, yaitu Bapa dari Yesus, Tuhan kita, yang terpuji sampai selama-lamanya, tahu, bahwa aku tidak berdusta.
Di Damsyik wali negeri raja Aretas menyuruh mengawal kota orang-orang Damsyik untuk menangkap aku.
Tetapi dalam sebuah keranjang aku diturunkan dari sebuah tingkap ke luar tembok kota dan dengan demikian aku terluput dari tangannya." (ay 30-33)
Jika Allah pelindung dan penolong kita, kepada siapakah kita harus gentar. Jika Kristus yang mengutus dan memakai kita untuk melayani-Nya, siapakah yang dapat melawan atau menghalangi-Nya? Jika kita berpaut penuh kepada Tuhan Yesus, maka aman, nyaman dan damailah hidup kita bersama keluarga.
Jadi, jika kita sekarang adalah orang Kristen, maka sudah seharusnya kita tahu, yakin dan percaya bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan kita yang setia dan taat pada-Nya. Itulah yang dialami dan dinikmati oleh rasul Paulus.
Bukankah Paulus dulu penjahat? Tapi Tuhan rela dan sudi menerima dan memakai Paulus jadi hamba-Nya yang luar biasa. Kita pun demikian. Allah telah memanggil dan menetapkan kita sebagai umat dan hamba-Nya. Maka jangan keraskan hati. Ikuti kata dan tuntunan Roh Kudus bagi kita. Lakukan kehendak-Nya sesuai firman-Nya.
Jangan takut penderitaan. Paulus mengalami jauh lebih berat. Tapi dia mampu melewati semuanya, karena berharap dan bersandar penuh pada Kekuatan yang Super Power dan tiada berbatas, yakni Tuhan Yesus Kristus. Apapun penderitaan dan pergumulan kita pasti mampu kita lewati bersama Dia. Karena Dialah Penyelamat dan Gunung Batu, Benteng Perlindungan yang teguh dan teduh bagi kita dan keluarga Kristen.
Sahabat Kristus, dunia pasti menawarkan segala kemudahan sebagai ganti penderitaan kita mengiring Kristus. Awas, itu adalah iblis yang sedang menyerupai malaikat terang. Ingat, itu kesenangan sesaat, instan dan pasti sesat atau menyesatkan.
Bukankah terlalu banyak orang yang jatuh menderita sengsara hanya karena terlena oleh keenakan dan kesenangan dunia? Maka jauhilah itu. Tetaplah kuat, sabar dan setia di tengah penderitaan.
Tetapkan hati. Jangan goyah. Milikilah iman yang teguh, kuat dan kokoh serta terus berpegang pada kebenaran sesuai firman Tuhan. Sebab, semua akan datang dari Tuhan yang paling baik untuk kita, tepat dan indah pada waktunya. Amin
Doa: Tuhan Yesus, teguhkan hati kami untuk terus setia melayani-Mu dan pakai kami lebih heran lagi untuk kemuliaan nama-Mu. Amin