Orang yang Lembut itu Persuasif

08 Mei 2023
 
Bacaan Hari ini:
Amsal 25:15 “Dengan kesabaran seorang penguasa dapat diyakinkan dan lidah lembut mematahkan tulang.”
 
 
Kelembutan bersifat persuasif.
 
Jika Anda punya karier yang sukses dalam bidang pemasaran, Anda tentu tahu itu! Ada satu masa di mana teknik pemasaran yang agresif—memasarkan barang menggunakan iklan secara gamblang atau membujuk calon pembeli dengan kata-kata yang meyakinkan—dapat menghasilkan penjualan. Tetapi saat ini, justru kelembutanlah yang berhasil. Sekarang kebanyakan orang membeli sesuatu karena seseorang yang mereka percaya merekomendasikannya. Rekomendasi halus dari teman atau dari penjual yang terpercaya jauh lebih persuasif daripada pemasaran yang agresif.
 
Ini bukan hanya berlaku dalam bidang pemasaran, tapi juga di hampir setiap bidang kehidupan.
 
Alkitab mengatakan ini berulang kali. Amsal 25:15 mengatakan, “Dengan kesabaran seorang penguasa dapat diyakinkan dan lidah lembut mematahkan tulang.” Apakah Anda sedang berusaha meyakinkan anggota keluarga Anda atau rekan kerja Anda untuk melakukan sesuatu yang malah membuat mereka defensif? Kata-kata yang lembut, bukan taktik yang memaksa, justru akan menembus pertahanan mereka.
 
Dalam pelayanan saya, saya ingin mengajak setiap orang yang mendengar saya untuk hidup bagi Yesus, tetapi saya harus melakukannya dengan cara yang lembut. Apabila saya berdiri di hadapan orang-orang, mencoba meyakinkan mereka dengan cara berteriak, pada akhirnya mereka akan berhenti mendengarkan. Sebaliknya, kelembutan justru meyakinkan mereka.
 
Terjemahan berbeda dari Amsal 25:15 berbunyi: "Untuk meyakinkan seorang pemimpin, lakukanlah dengan kesabaran. Perkataan yang lemah lembut dapat meluluhkan pendirian sekeras baja” (TSI).
 
Jika Anda adalah orang tua atau guru, berteriak kepada anak tidak akan pernah berhasil. Kemarahan dan teriakan hanya akan menciptakan ketakutan, kebencian, dan perlawanan. Lalu, apa yang berhasil? Mendisiplinkan dengan lembut di dalam kasih.
 
Banyak dari kita tidak hidup dalam budaya yang dipimpin oleh seorang "penguasa,” tapi kita semua tentu punya semacam bos, penyelia, atau pihak berwenang dalam hidup kita. Ini mengingatkan kita bahwa, dengan kelembutan, kita dapat meyakinkan bahkan mereka yang berkuasa atas kita sekali pun.
 
Alkitab mengatakan dalam Amsal 16:21, “Orang yang bijak hati disebut berpengertian, dan berbicara manis lebih dapat meyakinkan.”
 
Dalam ayat tersebut, ada hubungan antara kata “berbicara manis” dan “meyakinkan.” Bila Anda ingin menjadi sesorang yang persuasif, pertama-tama Anda harus bertutur kata dengan lembut.
 
Menjadi seseorang dengan tutur kata yang lembut ialah suatu tanda kedewasaan. Orang yang tidak bijak bersikap kasar dan menyebalkan. Sebaliknya, semakin bijak dan dewasa Anda, semakin ucapan Anda menjadi menyenangkan dan positif.
 
Renungkan hal ini:
- Kapan Anda pernah bersikap kasar, ketimbang lembut kepada seseorang? Bagaimana hasilnya?
- Bagaimana kelembutan seseorang meyakinkan Anda untuk melakukan sesuatu?
- Siapakah yang Anda tahu adalah orang-orang yang lembut? Apa yang dapat Anda tiru dari kehidupan mereka?
 
 
Bacaan Alkitab Setahun :
2 Raja-raja 1-3; Lukas 24:1-35
 
 
Ingat ini: Anda tak akan pernah bisa meyakinkan orang lain saat bersikap kasar. Kelembutan bersifat persuasif.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional