05 Mei 2023
Bacaan Hari ini:
Amsal 15:1 “Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.”
Kelemahlembutan meredakan konflik. Kelemahlembutan melucuti para pencemooh. Kelemahlembutan membujuk. Kelemahlembutan menarik hati. Kelemahlembutan berbicara kasih.
Jika Anda telah menikah, maka cara tercepat untuk memperbaiki pernikahan Anda yaitu dengan mulai berbicara dengan pasangan Anda dengan lebih lembut. Anda akan merasakan bedanya! Berapa banyak pasangan suami istri yang bisa terbantu dengan Amsal 15:1, yang mengatakan, “Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah”?
Orang yang bebal bisa menjadi egois. Orang yang bebal bisa menjadi kasar. Namun, jawaban yang lembut akan melembutkan hati.
Dalam pernikahan apa pun, Anda akan sering melukai satu sama lain secara emosional. Itu artinya, pernikahan yang hebat ialah sesederhana penyatuan dua orang pemaaf. Saya sudah menikah dengan istri saya selama lebih dari 40 tahun. Saya telah menyakitinya berkali-kali, begitu pula sebaliknya. Akan tetapi, kami berdua sangat ahli dalam hal mengampuni. Itulah bagian dari kelemahlembutan.
Kelemahlembutan bukan hanya kunci dari pernikahan yang efektif, tapi itu juga kunci dari pengasuhan yang efektif. Jika Anda adalah orang tua, jangan pernah mendisiplinkan anak Anda atas dasar kemarahan atau frustrasi, tetapi lakukanlah itu selalu dengan kelemahlembutan dan kasih. Alkitab mengatakan dalam Efesus 6:4, “Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.”
Ketika saya tumbuh dewasa, yang saya ingat ialah ayah saya tidak pernah meninggikan suaranya kepada saya. Apakah ia tidak pernah kesal pada saya? Tentu saja pernah. Apakah saya pernah berbuat kesalahan besar dan membuatnya punya alasan untuk marah? Berkali-kali—bahkan hampir setiap hari! Namun, dia adalah seorang lelaki yang lembut. Dia mampu mengendalikan kekuatannya dan tidak pernah sekali pun membentak saya. Dia memperlihatkan kasihnya kepada saya melalui sifatnya yang lembut.
Kiranya Anda juga dimampukan untuk memberikan respons yang sama dalam setiap hubungan Anda.
Apakah Anda menikah atau tidak, memiliki anak atau tidak, prinsip ini berlaku untuk semua hubungan Anda. Ingat, “Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah”
(Amsal 15:1).
Renungkan hal ini:
- Hari ini berusahalah untuk merespons pasangan atau anak-anak Anda atau dalam hubungan-hubungan Anda lainnya dengan lemah lembut. Apa perbedaan yang terlihat?
- Bagaimanakah kelemahlembutan berbicara kasih kepada seseorang? Ketika Anda memilih untuk bereaksi dengan lembut, apa artinya bagi orang lain?
- Apakah penting buat Anda untuk dikenal sebagai seseorang yang lembut? Mengapa atau mengapa tidak?
Bacaan Alkitab Setahun :
1 Raja-raja 19-20; Lukas 23:1-25
Nikmatilah kasih Allah sepenuhnya, yang akan memampukan Anda untuk mengasihi sesama.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional