Upah Berlipat Penatua yang Baik

1 Timotius 5:17

Pemuda Timotius yang adalah "anak sarani" Paulus, dinasihati oleh "papa aninya" untuk menghormati para penatua, memberikan penghargaan yang layak, karena mereka telah berjerih lelah melaksanakan tugas memberitakan Injil baik berkhotbah maupun mengajar. Atau dengan cara lainnya.

Dalam Kisah Para Rasul dinyatakan bahwa rasul Paulus dan Barnabas mengangkat penatua dalam setiap gereja/jemaat yang ada untuk membantu kelancaran penataan pelayanan (penatalayanan) maupun untuk pemberitaan Injil Kristus

Penatua yang dimaksud oleh Paulus di sini adalah Presbyteros dalam bahasa Yunani, atau dalam bahasa Inggrisnya Elder, yang berarti yang dituakan atau tua-tua. Mereka yang berpikir matang, sepuh dewasa dalam segala hal. Terutama dalam kehidupan berimannya. Karena itu Penatua diartikan atau disebutkan sebagai pemimpin Kristen.

Dalam pemahaman Johanes Calvin, Penatua atau presbiter itu ada 2 jenis. Yaitu Penatua pengatur atau proestootes presbuteroi (Yunani) atau dalam bahasa Inggris di sebut ruling elder, dan Penatua pengajar, lagoo kai didaskalia presbuteroi(Yunani) atau  teaching elder(Inggris). Ruling elder adalah penatua dan diaken, yang kita pahami sekarang, sedangkan yang teaching elder adalah pendeta dan guru agama.

Itulah sebabnya gereja-gereja Calvinis menerapkan sistem presbiterial, bukan klerikal (keputusan bertumpu pada pendeta saja). Sistem presbiterial berarti keputusan berada dalam sidang presbiter/penatua, yakni penatua, diaken, pendeta dan guru agama.

Jadi, jelaslah bahwa Penatua yang dimaksudkan Paulus dalam nasihatnya kepada Paulus ini, bukan hanya penatua seperti yang kita pahami. Tapi 4 presbiter itu (penatua, diaken, pendeta dan duru agama). Sehingga, penghormatan yang diamanatkan Paulus itu, ditujukan kepada mereka yang telah berjerih lelah memberitakan Injil, berkhotbah dan mengajar. Kepada mereka harus diberikan upah dua kali lipat. 

Demikian firman Tuhan hari ini.
"Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar." (ay 16)

Meski memang ada tafsiran lain tentang tugas dan kedudukan presibeter tersebut, tapi firman Tuhan hari ini sangat jelas dan tegas mengingatkan bukan hanya Timotius, tapi kita juga sebagai gereja di zaman now, untuk menghormati dan menghargai para penatua atau presbiter yang baik. 

Baik kepemimpinannya maupun pemberitaannya dalam berkhotbah dan mengajar, harus dihargai. Jelas juga "perintah" Paulus bahwa kepada mereka yang baik itu, harus diberikan bukan hanya kehormatan secara moral, atau nilai-nilai etika, tapi secara materi, berupa insentif upah 2 kali lipat, atas kinerja mereka yang tiada kenal lelah.

Memang disebutkan oleh Paulus, "kepada penatua-penatua yang baik." Sebab waktu itu juga ada penatua-penatua yang tidak baik. Yakni mereka yang memanfaatkan pelayanan untuk kepentingan diri sendiri. Bahkan ada justeru sengaja masuk dan menyusup jadi penatua tapi membawa ajaran-ajaran sesat. Merekalah penyesat-penyesat itu.

Ketika itu, tugas para penatua ini sangat berat. Kalau Paulus terus berkeliling memberitakan Injil, para penatua ini justeru tinggal menetap di jemaatnya dan berhadapan langsung dengan berbagai persoalan dan tantangan jemaat. Mereka selain memimpin jemaat juga melayani memberitakan firman dalam khotbah maupun mengajar.

Jadi tugas mereka sangat berat, sehingga sudah tak bisa lagi melaksanakan tugas pokok dan pekerjaan mereka. Maka, Paulus meminta kepada Timotius agar dia bersama jemaat memperhatikan mereka. Membantu, menolong dan menghormati mereka lebih dari yang biasa-biasa. Yakni dua kali lipat.

Hal yang sama hendaknya kita lakukan di zaman gereja dan jemaat dalam kekinian. Ada banyak presbiter sebagai hamba Tuhan yang memberi hidup mereka sepennuhnya untuk Tuhan. Maka hormati dan hargailah mereka, secara sempurna. 

Mereka adalah yang kita tuakan tetapi yang telah memberi diri mereka dengan sungguh melayani Tuhan dan kita sebagai jemaat. Karena itu, berikanlah yang terbaik bagi mereka. Sebab apa yang kita berikan bagi mereka, berarti kita berikan untuk Tuhan. Bahagiakanlah para penatua yang baik itu, karena itu juga membahagiakan Tuhan. Maka bahagiakanlah Tuhan dengan membahagiakan hamba-hamba-Nya Amin

Doa: Tuhan Yesus, ajarlah kami menghormati dan membahagiakan hamba-hamba-Mu demi kemuliaan-Mu. Amin