27 April 2022
Bacaan Hari ini:
2 Korintus 1:6 -7 “Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga. Dan pengharapan kami akan kamu adalah teguh, karena kami tahu, bahwa sama seperti kamu turut mengambil bagian dalam kesengsaraan kami, kamu juga turut mengambil bagian dalam penghiburan kami.”
Tuhan mengharapkan Anda menggunakan luka Anda untuk membantu orang lain. Apa pun kesalahan, kegagalan, masalah, pencobaan, atau keputusan buruk yang pernah Anda alami, Tuhan berkata, “Aku membolehkannya terjadi dalam hidupmu demi kebaikanmu. Dan Aku ingin engkau menggunakannya untuk membantu orang lain.”
Inilah yang disebut penderitaan penebusan.
“Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga. Dan pengharapan kami akan kamu adalah teguh, karena kami tahu, bahwa sama seperti kamu turut mengambil bagian dalam kesengsaraan kami, kamu juga turut mengambil bagian dalam penghiburan kami”
(2 Korintus 1:6-7).
Pikirkan satu masalah terbesar yang pernah Anda hadapi dan penderitaan terberat yang harus Anda tanggung secara fisik maupun emosional.
Tuhan tidak ingin Anda menyia-nyiakan kesengsaraan Anda; Dia malah ingin menebusnya. Anda selalu lebih bisa membantu orang lain lewat kelemahan Anda daripada lewat kelebihan Anda. Memberitahu seseorang tentang segala kelebihan Anda tidak akan bisa membantu seseorang yang sedang terluka. Tapi sebaliknya, berbagi tentang bagaimana Tuhan telah berjalan bersama Anda melewati rasa sakit Anda, itulah yang dapat mengubah hidup mereka.
Salah satu penderitaan terbesar dalam hidup saya ialah kematian putra bungsu saya, yang mengambil nyawanya sendiri setelah bergumul melawan penyakit mentalnya selama 27 tahun. Hampir setiap hari ada yang menelepon saya dari seluruh dunia, meminta bantuan soal masalah kesehatan mental. Saya tidak meminta kepada Tuhan akan jenis pelayanan ini, bahkan ini bukan salah satu cita-cita pelayanan saya. Tetapi itu bukan berarti saya akan menyia-nyiakan rasa sakit saya.
Orang-orang yang datang kepada saya untuk meminta bantuan berpikir bahwa saya adalah tempat yang aman karena saya sendiri pernah mengalaminya—juga karena saya bersedia membicarakannya.
Rasa sakit apa dalam hidup Anda yang Anda simpan rapat karena Anda menganggap itu adalah beban yang harus Anda tanggung sendiri?
Saat ini Tuhan ingin memakai Anda—bukan di saat Anda sudah sepenuhnya pulih atau sudah melewati rasa sakit Anda.
Bagian dari mimpi Tuhan atas hidup Anda adalah supaya Anda membantu orang lain, bukan hanya lewat karunia dan kelebihan Anda, tapi juga lewat rasa sakit Anda. Itulah yang sudah Yesus lakukan buat Anda.
Itulah kekuatan Injil.
Renungkan hal ini:
- Ketakutan-ketakutan apa yang tengah menahan Anda untuk berbagi tentang luka Anda kepada orang lain?
- Menurut Anda mengapa terkadang berbagi pengalaman menyakitkan merupakan pelayanan yang lebih efektif ketimbang berbagi karunia dan kelebihan Anda?
- Apakah Anda percaya bahwa Tuhan dapat memakai Anda ketika Anda belum sepenuhnya melewati rasa sakit Anda? Apakah Anda mampu melakukan ini dengan rasa sakit apa pun yang tengah Anda alami saat ini? Mengapa ya atau mengapa tidak?
Bacaan Alkitab Setahun :
1 Raja-raja 1-2; Lukas 19:28-48
Tuhan ingin menggunakan Anda bahkan dalam hal-hal yang merupakan aib buat Anda atau yang masih mendatangkan luka buat Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional